Monday, 4 March 2013

Sosis Raksasa ala Frank Wurst

Jika kamu penggemar western food, daging, dan makanan unik, WAJIB berkunjung ke "Frank Wurst". Tempat makan ini tergolong baru di Jogja. Jualan utamanya adalah Sosis. Nah, sosis yang dijual disini itu beda dengan sosis yang dijual di supermarket. Selain rasanya lebih maknyus, ukuran sosis di Frank Wurst itu jauh lebih besar dan panjang dibandingkan dengan ukuran sosis yang dijual di supermarket pada umumnya.



Frank Wurst yang ada di Jogja terletak di Jl.Sabirin 22, Kota Baru, Yogyakarta. Bagi yang gak hapal nama jalanan di Jogja, lokasi Frank Wurst itu di belakang Gramedia Pusat Jl.Sudirman. Kalo masih bingung, buka Google Map atau tanya polisi aja deh.. hehehehe...:D

Kata mba-mba waitress di Frank Wurst sih, sosis yang dijual itu beberapa mereka bikin sendiri. Beberapa lagi impor dari Jerman. Wowww....

Friday, 11 January 2013

Resep Lumpia Semarang Isi Bengkuang



Resep kali ini bakal sedikit agak panjang yaa.. Soalnya mengupas cara membuat 3 hal. Kulit lumpia, Isi Lumpa, dan Saos Lumpia.

Aku termasuk fans berat Lumpia Semarang. Rasanya sudah lama banget ngidam makan Lumpia Semarang. Sayangnya, di kota yang aku tinggali (Yogya - Purwokerto), lumpia semarang agar sulit ditemukan. Entah karena kurangnya permintaan pasar atau apa, pedagang yang menjual lumpia semarang sangat sulit untuk di temukan.

Ceritanya nih, gara-gara nonton video YouTube yang memperlihatkan proses pembuatan kulit lumpia yang aneh bin ajaib, bikin penasaran untuk mencoba membuat kulit lumpia sendiri. Di video itu, adonan lumpia berbentuk adonan kalis seperti adonan donat. Lalusi adonan itu hanya diolesi saja di panci panas, dan di kupas secara mudah ketika sudah matang. Damn, benar-benar pensaran untuk bikin.

Wednesday, 24 October 2012

Camilan Sore: Si Pisang yang menggoda lidah

Sore ini rasanya malas sekali untuk packing. Selain besok aku sudah mulai mudik Idul Adha ke Purwokerto, aku juga harus packing koper yang akan aku bawa ke Inggris lagi. Tapi entah mengapa kegiatan yang satu ini adalah bagian yang paling tidak aku sukai dari sebuah kegiatan travelling.

Ya sudah deh, daripada bete karena harus packing, sore-sore aku putuskan untuk ubek-ubek isi dapur lagi. Alhasil, ditemukanlan sisa pisang berjumlah 6 pieces. Minggu lalu mama datang mengunjungi kami ke Jogja. Mama membawakan kami pisang yang luar biasa besar ukurannnya sebanyak 2 sisir. Banyak banget!!!!! Jadinya, minggu lalu, yang 1 sisir aku kasih ke tetangga depan rumah (si tante-tante yang  baik hati). Yang 1 sisir nya lagi buat dimasak di rumah. 

Nah, beberapa hari yang lalu, setengah sisir pisang sudah dibikin pisang goreng. Saking banyaknya pisang goreng yang dibikin, alhasil jadi bagi-bagi lagi deh. Semua penghuni rumah dan sampe satpam komplek juga kebagian pisang gorengnya. hehehehe.

Sore ini, saat ubek-ubek dapur, aku menemukan 6 pieces sisa pisang yang belum dimasak. Untung aku beres-beres dapur. Kalo nggak, pasti sudah lupa deh kalo punya sisa pisang di dapur. Bisa-bisa pisangnya busuk hingga terbuang sia-sia.

Si pisang ini warna nya sudah hampir coklat (saking matangnya). Deg-degan awalnya melihat si pisang itu. Takutnya sudah busuk. Tapi ternyata setelah dibuka, dalamnya masih cantik. Malahan aroma pisangnya lagi harum-harumnya. Memang benar ya, "Don't judge a banana by it's skin".

Akhirnya, dibantu oleh Mbak Wien (temen ku yang sudah dari 5 tahun yang lalu tinggal bersama kami di rumah Jogja), si pisang ini kita sulap menjadi pisang bakar yang ciamik. Cara bikinnya gampang banget.  Berhubung kita gak punya alat bakar, jadi si pisang ini kita bakar cukup menggunakan Teflon saja. Ya walau "literally" sebenarnya lebih ke "pan fry" daripada "bakar" sih kalo dilihat dari prosesnya, tapi rasanya tetep seperti pisang bakar kok. Jadi tetep bisa disebut pisang bakar lah yaaa... hehehehe



Pisang Bakar Coklat Keju



Tuesday, 23 October 2012

Macaroni Schootle Goreng Mini

Hari ini rasanya mood memasakku lagi sangat menggebu-gebu deh. Perasaan dari pagi selalu terlintas pikiran untuk masak ini itu. Masalah utamanya adalah, walau mood masakku lagi up, tapi mood makan ku lagi down. Ditambah lagi si Dila (adik) yang lagi ujian blok pertama jadi membuat dia ikut-ikutan kehilangan selera makan (aku tinggal bersama adik perempuan). Jadi kalau aku masak banyak, siapa yang bakal makan donks? Ya bagi-bagi ke satpam kompleks. hihihihi...

Ceritanya hari Kamis (dua hari yang akan datang), aku dan Dila akan mudik ke Purwokerto untuk liburan Idul Adha. Kita akan ke Purwokerto hanya selama 3 hari saja. Minggu sudah kembali ke Jogja karena hari Seninnya si Dila harus kembali kuliah (tega bener yah, UGM.. hahahha). Jadi berhubung kita akan mudik, semua bahan makanan yang sekiranya tidak akan tahan disimpan lama, harus segera dimasak. Dari kemaren aku mulai memasaknya satu per satu.

Hari ini giliran nemu sisa daging kornet kalengan sekitar 2 sendok makan dan jagung kaleng sekitar setengah kaleng. Itu semua sisa bahan bikin cream soup beberapa hari yang lalu. Rasanya kalau dibikin cream soup lagi, pasti nggak ada yang makan, berhubung aku tadi siang sudah masak bobor bayam yang lumayan banyak porsinya. Jadi mau gak mau harus dibikin makanan ringan. Setelah sedikit memutar otak, akhirnya diputuskanlah untuk membuat gorengan yang lezat untuk disantap sore-sore yaitu macaroni schootle versi goreng. Nah, biar cantik, nggorengnya menggunakan cetakan matabak mini deh. Berikut resepnya: 

Macaroni Schootle Goreng Mini

Sunday, 14 October 2012

Resep Martabak Unyil Mini

Hari sabtu kemaren, Jogja begitu cerah. Hari itu, didalam rumah terasa tidak terlalu panas walau matahari bersinar dengan cerahnya. Hari Sabtu yang super ceria itu aku dan adekku gunakan untuk bersih-bersih rumah. Pagi-pagi sekali, kita menelpon Mba Ari (pembantu pocokan yang siap datang kapan saja ketika kami kontak) untuk memintanya datang ke rumah pagi itu untuk membantu kami membersihkan rumah. Berhubung rumah sudah jarang sekali dibersihkan, maka bersih-bersih kali ini termasuk sangat niat. Aku membersihkan dan merapikan dapur rumah Jogja.

Senang bukan main ketika bersih-bersih dapur menemukan loyang-loyang tua yang beberapa tahun yang lalu dibelikan mama. Salah satu alat masak yang paling membuat aku excited bukan main adalah si loyang "martabak mini".


Cetakan Martabak Mini


Aku ingat betul, dulu kami membeli si cetakan itu waktu berkunjung ke pasar Beringharjo, Jogja. Sewaktu berbelanja batik, ada seorang kakek-kakek tua yang menjual sedikit alat-alat masak. Saking tua nya itu kakek, dia sampe tampak gak ada tenaga buat menawarkan dagangannya. Ketika kami berada dalam jarak yang agak lumayan dekat dengan si kakek itu, dia langsung dengan lirih menawarkan dagangannya menggunakan bahasa jawa halus. Ya sontak saja aku dan mama merasa iba melihat si kakek itu.

Friday, 12 October 2012

Resep Lapis Surabaya Mudah dan Lezat

Siapa yang suka Lapis Surabaya??? Pasti hampir semua orang suka. Teksturnya yang super moist dan rasanya yang super lezat bikin semua orang pasti ketagihan. Saking enaknya nih, Lapis Surabaya yang super quality, biasanya dijual dengan harga selangin. Kata orang-orang, bikin Lapis Surabaya itu super ribet. Soalnya harus buat 3 layer kue. Selain itu perlu keahlian super dahsyat agar kue tidak menjadi bantat.

Untungnya, di hari ketiga kursus kue bersama Bogasari, si Chef mengajarkan kita untuk membuat lapis surabaya. Super excited rasanya, berhubung lapis surabaya ini adalah salah satu kue favourite ku.

Ketika praktek membuat kue ini, aku perhatikan baik-baik proses pembuatannya. Masalahnya, kue ini pasti akan sering aku bikin berhubung doyan banget sama kue nya. Selain itu, kalo sering-sering beli Lapis Surabaya di bakery terkenal, kan bisa bankrut. hehehe

Awalnya aku mengira prosesnya sulit banget, seperti desas-desus yang berhembus di kalangan banyak orang. Cuma ternyata, untuk membuatnya gak susah-susah banget kok.. Asalkan kita hati-hati membuatnya. Jadi semua alat yang digunakan harus bersih. Lalu semua bahan harus disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu sebelum dimulai. Jangan sampai proses pengkocokan itu berhenti di tengah jalan karena kita mesti nimbang bahan lainnya. Yang lebih penting lagi, suhu oven harus benar-benar diperhatikan. Bagi yang menggunakan oven biasa yang ditaruh diatas kompor gas, penting sekali untuk selalu mengecek suhu oven karena suhu oven harus selalu stabil. Tapi bagi yang ovennya sudah ada pengaturan suhu otomatis, tidak perlu khawatir banget mengenai hal ini (huhuhu, jadi kangen oven yang di Glasgow deh...). Walau demikian, harus tetep di cek yaa.. Kalo kue nya sudah matang, harus segera diangkat. Jangan sampai overcooked. Anyway, berikut resepnya:


Lapis Surabaya Super Yummy


Wednesday, 10 October 2012

Brownies Panggang ala Bogasari

Brownies Panggang ala Bogasari

BAHAN:
100gr Margarine
37gr Air
200gr Gula pasir
150gr Chocolate Block
125gr Telur
162gr Tepung serbaguna (protein sedang)
3gr Baking Powder
12gr Coklat bubuk
5gr Garam
Almond Slice secukupnya untuk topping

CARA MEMBUAT:

  1. Lelehkan margarine, air, garam, gula.
  2. Cincang chocolate block, taruh di bowl, tuangkan adonan yang telah dilelehkan selagi panas. Aduk sampai coklat larut.
  3. Masukkan telur, aduk rata pake wisk (pakai garpu juga bisa)
  4. Ayak tepung, baking powder, dan coklat bubuk. Masukan ke adonan telur dikit demi dikit. Aduk hingga rata.
  5. Tuang ke loyang brownies ukuran 30x10x4 cm yang telah dialasi kertas roti.
  6. Taburi kacang almond.
  7. Panggang dengan suhu 150 Celsius selama +/- 50 menit sampai matang. Ciri-cirinya kalo sudah matang, jika ditusuk dengan tusuk gigi, maka tidak ada adonan yang lengket di tusuk gigi.
Selamat mencoba..

XoXo
Foodism
 

From Foodism Template by Ipietoon Cute Blog Design