Sore ini rasanya malas sekali untuk packing. Selain besok aku sudah mulai mudik Idul Adha ke Purwokerto, aku juga harus packing koper yang akan aku bawa ke Inggris lagi. Tapi entah mengapa kegiatan yang satu ini adalah bagian yang paling tidak aku sukai dari sebuah kegiatan travelling.
Ya sudah deh, daripada bete karena harus packing, sore-sore aku putuskan untuk ubek-ubek isi dapur lagi. Alhasil, ditemukanlan sisa pisang berjumlah 6 pieces. Minggu lalu mama datang mengunjungi kami ke Jogja. Mama membawakan kami pisang yang luar biasa besar ukurannnya sebanyak 2 sisir. Banyak banget!!!!! Jadinya, minggu lalu, yang 1 sisir aku kasih ke tetangga depan rumah (si tante-tante yang baik hati). Yang 1 sisir nya lagi buat dimasak di rumah.
Nah, beberapa hari yang lalu, setengah sisir pisang sudah dibikin pisang goreng. Saking banyaknya pisang goreng yang dibikin, alhasil jadi bagi-bagi lagi deh. Semua penghuni rumah dan sampe satpam komplek juga kebagian pisang gorengnya. hehehehe.
Sore ini, saat ubek-ubek dapur, aku menemukan 6 pieces sisa pisang yang belum dimasak. Untung aku beres-beres dapur. Kalo nggak, pasti sudah lupa deh kalo punya sisa pisang di dapur. Bisa-bisa pisangnya busuk hingga terbuang sia-sia.
Si pisang ini warna nya sudah hampir coklat (saking matangnya). Deg-degan awalnya melihat si pisang itu. Takutnya sudah busuk. Tapi ternyata setelah dibuka, dalamnya masih cantik. Malahan aroma pisangnya lagi harum-harumnya. Memang benar ya, "Don't judge a banana by it's skin".
Akhirnya, dibantu oleh Mbak Wien (temen ku yang sudah dari 5 tahun yang lalu tinggal bersama kami di rumah Jogja), si pisang ini kita sulap menjadi pisang bakar yang ciamik. Cara bikinnya gampang banget. Berhubung kita gak punya alat bakar, jadi si pisang ini kita bakar cukup menggunakan Teflon saja. Ya walau "literally" sebenarnya lebih ke "pan fry" daripada "bakar" sih kalo dilihat dari prosesnya, tapi rasanya tetep seperti pisang bakar kok. Jadi tetep bisa disebut pisang bakar lah yaaa... hehehehe
Pisang Bakar Coklat Keju |